KEBOHONGAN PAULUS YANG MENYIMPANG DARI AJARAN YESUS

Admin
0

 undefined

Siapa itu Paulus dari Tarsus?

Mengupas tuntas siapa itu Paulus melalui podcast bersama Mualaf Center Aya Sofya Medan. Paulus adalah seorang dari Tarsus, Turki yang berperan penting sebagai pendiri agama Kristen. Sosok yang menyebarkan agama Kristen di dunia. Jika kita menelaah lebih dalam kitab Injil, pastinya akan membuat kita berfikir tentang kesesatan ajaran Paulus. Namun hal itu tidak banyak di pahami oleh umat Kristen, padahal ajarannya sangat bertolak belakang dengan ajaran Yesus. Jadi umat Kristen saat ini yang mengaku pengikut setia Yesus seharusnya curiga dengan ajaran Paulus yang menyimpang ini.

Paulus sebenarnya berperan utama dalam pembantaian pengikut Yesus yang asli. Hingga suatu ketika ia mengaku telah bertemu dengan Yesus saat hendak menuju Damsik atau Damaskus (untuk membantai pengikut Yesus). Setelah pertemuannya itu ia mengaku menjadi pengikutnya. Kemudian Paulus menyebut dirinya sebagai “rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi”.

Seharusnya perlu dicurigai bukan? bagaimana bisa seorang pembenci dan memusuhi pengikut Yesus dengan mudahnya mengaku bertaubat kemudian mengklaim dirinya sebagai rosul. Setelah itu mengubah semua ajaran-ajaran Yesus yang sebenarnya seperti: makan babi yang seharusnya dilarang, bersunat yang seharunya wajib, minum anggur dan minuman keras lainnya yang diharamkan tapi semua itu justru dihalalkan. Dia adalah seorang pembohong besar dalam ajaran Yesus dan telah menyesatkan sebagian umat manusia.

فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ ٱلْكِتَٰبَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ لِيَشْتَرُوا۟ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُون
Artinya: “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang (Yahudi & Kristen) yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ‘Ini dari Allah’, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah Ayat 79)

Kitab Injil yang kita kenal saat ini memiliki dua bagian. Perjanjian Lama yang berisi ajaran dari 5 kitab Taurat (Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imama, Kitab Bilangan, Kitab Ulangan) merupakan kitab suci umat Yahudi. Perjanjian Baru berisi surat-surat Paulus yang berjumlah 14 kitab merupakan karangan sesat yang menyimpang dari ajaran sebenarnya.

Paulus sama sekali tidak pernah menjadi pengikut Yesus, pernyataannya yang mengklaim perna bertemu Yesus adalah bohong. Hal itu bisa saja dilakukan untuk strategi menghancurkan pengikut Yesus dari dalam. Yesus tidak pernah menyebut, menunjuk, mengenal, mengangkat, dan melihat manusia yang bernama Paulus dari Tarsus. Bahkan ciri-cirinya pun tidak pernah menyebutkan oleh Yesus. Inilah beberapa ajaran Paulus yang cukup mewakili atas semua kebohongannya:

Kebohongan ke-1: Yesus adalah Tuhan

1 Korintus 8: 6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Mualaf Center Aya Sofya Medan menjelaskan tentang ayat karangan Paulus di atas yang menyatakan Yesus adalah Tuhan. Padahal Yesus sama sekali bukan dan tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan. Didalam injil-injil kanonik yang justru menunjukkan bahwa ia hanyalah seorang utusan Allah kepada bani Israel.

Ulangan 4: 35 Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.

Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Markus 12: 29 – 30 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Yohanes 17: 3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Kebohongan ke-2: Sunat tidak penting

Galatia 5: 6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Yesus Kristus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

1 Korintus 7: 19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Menurut ajaran Paulus di atas, sunat itu tidak penting dan tidak punya arti, yang penting adalah iman dan mentaati hukum-hukum Allah. Dari sini seharusnya perlu di kritisi lebih dalam mengenai hukum Allah seperti apa yang dimaksud oleh Paulus?

Kejadian 17: 11 – 14 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: “ia telah mengingkari perjanjian-Ku.

Jika menurut Kitab Kejadian diatas, sunat adalah salah satu hukum Allah yang paling penting bagi umat Israel, dan wajib dilaksanakan oleh seluruh orang laki-laki. Jika menolak, maka orang itu harus dibunuh. Bahkan Yesus pun disunat berdasarkan ayat dibawah ini:

Lukas 2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Kebohongan ke-3: Salib menebus dosa

Galatia 3: 13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”

Menurut ajaran Paulus di atas, bahwa Yesus disalib adalah untuk menebus dosa2 manusia. Ajaran itu sungguh sangat sesat, tidak berdasar, dan bertentangan dengan ajaran Taurat dan Yesus berikut ini:

Yehezkiel 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

Menurut Yehezkiel diatas, setiap orang akan menanggung akibat dari perbuatanya sendiri. Bahkan menurut Yesus dalam ayat Markus dan Matius di bawah ini, anak-anak adalah suci tanpa dosa yang memiliki kerajaan surga. Ajaran Paulus sangat kontradiktif dengan sebenarnya, dan seharunya umat Kristen perlu serius berfikir dalam menimbang ajaran Kitab yang plin-plan.

Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Matius 19:14 Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.”

Kebohongan ke-4: Segala sesuatu halal

1 Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Pernyataan Paulus di atas menjadi dasar pola hidup bebas tanpa aturan dan pedoman hidup, juga mendasari prilaku gaya hidup menyimpang yang menjadi biasa bagi budaya barat, seperti: zina, minum minuman keras hingga mabuk, dan prilaku menyimpang lainnya. Padahal dengan jelas Tuhan mengharamkan zina dan minuman anggur dan minuman keras. Dan masih banyak lagi berbagai hal yang dalam ajaran aslinya dilarang tapi justru tetap dilakukan oleh umat Kristen.

Sebagai sesama umat beragama yang mempercayai sosok Yesus, hanya saja memiliki berbeda cara memuliakannya dan mengamalkan ajarannya, umat Islam selalu mengajak untuk berfikir dan mencari kebenaran dari setiap keanehan dan kontradiktif yang selalu hadir dalam ajaran agama Kristen. Jangan sampai kita memuliakan Yesus, dengan cara mengaku sebagai pengikutnya tapi ajarannya yang diterima justru bertolak belakang dengan ajaran Yesus yang sebenarnya.

Terdapat sejumlah bukti bahwa ISIS dan Al Qaeda didukung Israel. Salah satunya didasarkan pada pernyataan mantan bos Mossad, Efraim Halevy. ISIS dan Al Qaeda dikenali orang sebagai kelompok teroris yang sering muncul dalam pemberitaan global. Meski keberadaannya sudah dianggap lenyap dan terpecah menjadi kubu-kubu kecil, masih banyak pertanyaan seputar keduanya yang belum terpecahkan.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 10 Desember 2024 - 01:10 WIB oleh Lutfan Faizi dengan judul "3 Bukti ISIS dan Al Qaeda Didukung Israel, Salah Satunya dari Pengakuan Eks Bos Mossad | Halaman Lengkap". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/1500611/43/3-bukti-isis-dan-al-qaeda-didukung-israel-salah-satunya-dari-pengakuan-eks-bos-mossad-1733746357?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Terdapat sejumlah bukti bahwa ISIS dan Al Qaeda didukung Israel. Salah satunya didasarkan pada pernyataan mantan bos Mossad, Efraim Halevy. ISIS dan Al Qaeda dikenali orang sebagai kelompok teroris yang sering muncul dalam pemberitaan global. Meski keberadaannya sudah dianggap lenyap dan terpecah menjadi kubu-kubu kecil, masih banyak pertanyaan seputar keduanya yang belum terpecahkan. Contohnya adalah mengenai dugaan keterlibatan Israel dalam operasi dan pendanaan untuk dua kelompok teror tersebut. Tudingan itu muncul bukan hanya karena sikap ISIS dan Al Qaeda yang selama ini tidak pernah menyerang Israel, tetapi ada juga beberapa bukti lain yang semakin menguatkan keterlibatan Tel Aviv. Berikut di antaranya. Bukti ISIS dan Al Qaeda Didukung Israel 1. Penemuan Senjata Buatan Israel Dipakai ISIS Pada 2017 lalu, pasukan pemerintah Suriah menemukan senjata buatan Israel di tempat persembunyian ISIS. Menurut kantor berita pemerintah, SANA, pasukan menemukan berbagai jenis senjata dan perangkat telekomunikasi. Di antaranya seperti artileri buatan Israel, 800 peluru mortir, dan senapan mesin dengan 10.000 peluru. Selain itu, ada juga sejumlah peluru senapan mesin 17 mm, 14,5 mm dan 30 mm, sebuah RPG hingga tiga peluncur RPG serta sejumlah perangkat telekomunikasi. Mengutip JerusalemPost, momen ini bukan pertama kali pasukan pemerintah Suriah melaporkan penemuan senjata dengan tanda berbahasa Ibrani di atasnya. Beberapa bulan sebelumnya, mereka juga menemukan hal serupa di lingkungan al-Waer di Homs berupa puluhan rudal anti-tank serta ratusan amunisi dan bahan peledak. Pada April 2016, media Suriah juga melaporkan bahwa pasukan di provinsi tenggara Al-Suwayda menyita senjata buatan Israel yang diduga ditujukan untuk ISIS. Menurut laporan itu, ada sebuah kendaraan yang datang dari Daraa disita membawa ranjau buatan Israel dengan tulisan Ibrani di atasnya, serta mortir, RPG, dan granat tangan. Baca Juga Benarkah Presiden Joe Biden Klaim Ikut Berjasa Gulingkan Bashar Al Assad? Benarkah Presiden Joe Biden Klaim Ikut Berjasa Gulingkan Bashar Al Assad? 2. Pengakuan Eks Bos Mossad Pada awal tahun 2016, mantan Kepala Mossad Efraim Halevy memberikan pengungkapan mengejutkan dalam wawancara bersama Al-Jazeera. Di sini, ia mengonfirmasi banyak hal, termasuk keterlibatan Israel yang menjalin aliansi taktis dengan Al-Qaeda di Suriah. Mengutip MiddleEastMonitor, saat perang Suriah berkecamuk beberapa tahun lalu, Israel telah bekerja sama dengan kelompok pemberontak yang dipimpin Al-Qaeda di dekat Dataran Tinggi Golan. Mereka membantu pemberontak anti-pemerintah di sana, termasuk Al-Qaeda. Bantuan tersebut terutama berupa perawatan bagi pejuang Al-Qaeda yang terluka. Setelah mengobati mereka, Israel dengan sukarela bahkan membebaskan para pejuang itu untuk kembali ke Suriah dan melanjutkan pertempuran. Halevy dalam wawancaranya menyebut pertimbangan Israel membantu Al Qaeda adalah karena kelompok itu selama ini belum pernah menyerang Tel Aviv. Meski ada sedikit motivasi kemanusiaan di balik perawatan Israel terhadap para serdadu Al Qaeda, ia terpaksa mengakui bahwa ada beberapa pertimbangan “taktis” juga. Kemudian, Halevy membandingkan tindakan Israel jika di hadapannya itu adalah serdadu Hizbullah. Alih-alih memberi perawatan, Tel Aviv enggan memakai cara seperti itu dan pasti lebih memilih untuk membunuh atau menjadikan mereka tawanan. "Kami punya penjelasan yang berbeda untuk mereka (Hizbullah)." ucap Halevy. Lebih jauh, Halevy menyebut perbedaan antara Hizbullah dan Al Qaeda. Bagi Israel, memerangi Hizbullah adalah prioritas utama, sementara Al Qaeda berbeda karena mereka tidak memiliki riwayat pertikaian dengan Tel Aviv. Ditanya mengenai tanggapan Amerika Serikat, Halevy mengaku tidak terlalu khawatir karena meyakini bahwa Amerika Serikat sebenarnya juga melakukan hal serupa. AS selama periode 2016 ke belakang telah bergerak menuju dukungan terbuka untuk Al Qaeda di Suriah guna memajukan tujuan memerangi ISIS. Terlepas dari itu, beberapa laporan PBB menunjukkan bahwa bantuan Israel mungkin tidak sebatas perawatan serdadu Al Qaeda di Suriah. Bahkan, ada kemungkinan dukungan itu sampai pada bantuan militer. 3. Al Qaeda dan ISIS Tidak Seperti Hizbullah Mantan kepala intelijen militer Israel, Amos Yadlin, menggolongkan kelompok seperti Al Qaeda sebagai “kejahatan yang lebih kecil”. Mereka tidak seperti kekuatan politik nasionalis-Syiah Islam seperti Hizbullah di Lebanon yang jelas menjadi ancaman utama bagi keberadaan Tel Aviv. Mengutip Geopolitical Economy, Yadlin dengan bangga mencatat bahwa Al Qaeda "tidak mengganggu Israel". Sebaliknya, mereka berfokus memerangi musuh-musuh Israel. Sementara itu, ekstremis ISIS secara terbuka juga pernah menunjukkan simpati kepada Israel. Pada 2017, mantan menteri pertahanan Israel, Moshe Ya'alon, mengungkapkan bahwa ISIS telah "meminta maaf" kepada Tel Aviv setelah secara tidak sengaja menyerang pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 10 Desember 2024 - 01:10 WIB oleh Lutfan Faizi dengan judul "3 Bukti ISIS dan Al Qaeda Didukung Israel, Salah Satunya dari Pengakuan Eks Bos Mossad | Halaman Lengkap". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/1500611/43/3-bukti-isis-dan-al-qaeda-didukung-israel-salah-satunya-dari-pengakuan-eks-bos-mossad-1733746357?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)